Menilai segala hal yang kurang di dalam diri orang lain bahkan menghakiminya adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan. Hal yang paling sulit untuk dilakukan ialah ketika kita intropeksi diri, mencari kesalahan diri sendiri dan menilai segala yang kurang dalam diri ini serta mengakuinya dan berusaha untuk memperbaikinya.
Tema kita sepanjang bulan Oktober ini adalah “JANGAN MUNAFIK” yang terambil dari Matius 7:3 yang berbunyi: “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” Perumpamaan tentang selumbar dan balok ini secara tidak langsung menunjukkan tentang salah satu sifat dasar manusia yaitu selalu merasa paling benar. Di dalam ayat-ayat selanjutnya, kita akan menemukan Yesus mengatakan bahwa sifat seperti ini adalah sifat yang dimiliki oleh orang munafik (ayat 5) sebab sesungguhnya di bumi tidak ada orang yang tidak pernah berbuat dosa (Pengkhotbah 7:20) karena semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).
Dari ayat tema kita ini, coba kita bayangkan jika di dalam mata kita terdapat bulu mata atau serangga kecil, pastinya kita tidak akan pernah pergi meminta pertolongan kepada orang yang memiliki kondisi mata bermasalah, kita pasti akan meminta pertolongan kepada orang yang dapat melihat dengan jelas sehingga bulu mata tersebut dapat segera diambil tanpa menyakiti bahkan merusak mata kita.
Oleh sebab itu Yesus mengajak setiap kita untuk terlebih dahulu mengeluarkan “balok” di dalam mata kita sehingga kita dapat melihat dengan jelas sehingga dapat mengeluarkan selumbar di dalam mata saudara kita tanpa menyakiti saudara kita tersebut. Lalu pertanyaannya, bagaimanakah kita dapat mengeluarkan “balok” di dalam mata kita? Perumpamaan tentang selumbar dan balok disini berbicara tentang dosa manusia. Dosa manusia tidak dapat hilang dengan begitu saja, hanya Yesus yang dapat membebaskan kita dari segala dosa kita tersebut. Untuk itu, butuh kerendahan hati untuk datang kepada-Nya dan mengakui segala dosa dan pelanggaran kita di hadapan-Nya sebab hanya Dia-lah yang sanggup menyucikan kita dari segala dosa dan kejahatan kita (1 Yoh. 1:9). Kita tidak akan pernah bisa lari dari segala dosa yang ada di dalam diri kita, membuat lupa dan menganggap bahwa dosa tersebut tidak pernah ada di dalam diri kita, sebab kita pun tidak dapat menghidar dari murka Tuhan yang akan datang. Jadi, hasilkanlah buah-buah pertobatan sehingga kita tidak dicampakkan-Nya ke dalam api (Lukas 3:7-9).
Kembali lagi kepada tema bulan ini “JANGAN MUNAFIK”. Kata munafik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti “berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya; bermuka dua”. Dari pengertian ini, mari kita sama-sama intropeksi diri kita masing-masing (check & re-check), apakah pengertian kata munafik ini ada di dalam diri kita? Jika ada, marilah kita bertobat dan berusaha untuk memperbaikinya sehingga Nampak buah-buah dari pertobatan tersebut.
Jadi saudara, marilah kita sama-sama saling hidup jujur tanpa ada kepalsuan atau kepura-puraan satu sama lain sehingga nama Tuhan dipermuliakan di dalam hidup kita dan kita pun dapat menjadi berkat bagi orang lain.
.
- Pdt. Ade Manuhutu -
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Matius 7 : 3