Shalom Jemaat Tuhan. Selamat tahun baru 2024!
Mari kita memulai tahun yang baru ini dengan semangat dan harapan yang baru didalam Tuhan, dengan hati yang penuh sukacita, damai sejahtera dan limpah dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang maha esa sebab Ia baik, kasih setia-Nya tak berkesudahan didalam setiap kedhidupan kita.
Memulai tahun yang baru dengan tema yang baru di bulan pertama tahun ini, yaitu “HIDUP YANG MENJADI BERKAT”, yang terambil dari Mazmur 103:15-16 yang berbunyi: “Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi”.
Sebelum memasuki tahun yang baru, setiap kita pastinya akan menaikkan doa dan harapan-harapan ditahun yang baru. Tidak sedikit pula yang akan meminta berkat yang berkelimpahan disepanjang tahun yang baru tersebut. Namun saudara, ditahun yang baru ini Tuhan ingin menyampaikan kepada kita semua bahwa berkat-berkat yang terbaik telah diberikan kepada setiap kita, berkat-berkat itu sudah ada didalam kita, dan kita tidak akan hidup berkekurangan disepanjang tahun ini. Oleh sebab itu, Tuhan ingin kita hidup menjadi berkat dimanapun kita berada sehingga berkat yang ada didalam kita tersebut boleh terus diperbaharui setiap harinya.
Jika ditahun-tahun sebelumnya kesetiaan kita diuji dengan berkat yang berkecukupan (bagaiaman kita dapat bertahan dan tetap setia kepada-Nya dalam kehidupan yang pas-pasan), ditahun ini kesetiaan kita akan diuji dengan berkat yang berkelimpahan. Bagaimana kita mempergunakan berkat-berkat tersebut, apakah kita dapat memuliakan Tuhan dengan semua berkat yang Tuhan percayakan didalam kehidupan kita saat ini? Atau sebaliknya, berkat tersebut malah membuat kita lupa diri dan menjauh dari Tuhan?
Diayat yang menjadi rhema firman sepanjang bulan ini, mengajak kita semua untuk mengubah fokus kita untuk tidak lagi mengejar berkat, sebab berkat itu sudah ada didalam kita, telah diberikan kepada setiap kita sesuai dengan porsi kita masing-masing. Rhema firman Tuhan bulan ini mengajak kita untuk berfokus pada kehidupan kekal kita kelak, bagaimana kita mempersiapkan diri kita di hari-hari yang singkat ini sehingga hidup kita boleh menjadi berkat dan memuliakan Tuhan. Lalu, bagaimanakah hidup yang menjadi berkat itu sesungguhnya?
Hidup yang menjadi berkat tentu adalah hidup yang memuliakan Tuhan, hidup yang tidak dapat dicela oleh siapapun sebab segala hal yang dilakukan adalah hal yang benar dan berkenan dihadapan Tuhan. Salah satu contoh hidup yang menajdi berkat terdapat didalam kitab Imamat 25:35-38, yang berkata bahwa kita harus menyokong kehidupan saudara kita yang jatuh miskin tanpa mengambil riba daripadanya sehingga ia dapat bertahan hidup. Dari ayat ini, sadarkah saudara bahwa mungkin selama ini berkat kita tertahan karena kita menolong sesama kita dengan mengharapkan riba atau pun keuntungan-keuntungan lainnya. Hidup yang menjadi berkat berarti kita harus menjadi penolong bagi sesama kita yang membutuhkan dengan tulus tanpa mengharapkan riba ataupun imbalan dari mereka yang telah kita tolong tersebut. Jika hal ini terasa berat untuk dilakukan, pandanglah kepada Allah yang dengan setia menolong kita tanpa mengharapkan riba.
Mari saudara, jadilah berkat dan muliakanlah Tuhan dihari-hari yang singkat ini, sehingga sekalipun dunia tidak mengenal kita, namun Allah mengenal kita bahkan setelah kita tiada nanti dibumi ini (dalam kekekalan).
- Pdt. Ade Manuhutu -
"Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi."
Mazmur 103 : 15 - 16