BERJAGA-JAGA DAN BERSIAPLAH

Written on 05/01/2025
GBI Bukit Kalvari


Shalom Jemaat Tuhan.

Memasuki bulan yang baru dipertengahan tahun 2025 dengan tema yang baru “BERJAGA-JAGA DAN BERSIAPLAH” yang terambil dari Matius 25:13 (FAYH) yang berbunyi: “Oleh karena itu, berjaga-jaga dan bersiaplah, karena kalian tidak mengetahui hari atau saat Aku akan datang kembali”. Ayat ini menjadi panggilan tegas bagi setiap orang percaya untuk senantiasa berjaga-jaga dan bersiaplah. Bukan menunggu secara pasif, melainkan hidup dalam ketaatan, kesetiaan dan kedekatan dengan Tuhan setiap hari.

Jika kita membaca satu perikop ini (Matius 25:1-13), disini Yesus menyampaikan perumpamaan tentang sepuluh gadis yang menanti mempelai, dimana lima diantaranya bijaksana, sementara lima lainnya bodoh. Gadis yang bijaksana membawa pelita lengkap dengan minyak cadangan, sedangkan yang bodoh tidak. Dan ketika mempelai datang ditengah malam, hanya yang siap yang bisa masuk, sisanya tertinggal. Untuk itu, Yesus menutup perumpamaan ini dengan “berjaga-jagalah” sebab kita tidak tahu kapan waktunya Tuhan datang kembali. Bisa siang, bisa malam, bisa dalam waktu dekat, bisa juga nanti. Tapi satu yang pasti, Dia akan datang!

Lalu, bagaimana kita berjaga-jaga dan bersiap dalam hidup kita sekarang?

  1. Tetap hidup dalam kekudusan dan pertobatan.

Jangan tunggu nanti untuk berubah. Jangan tunggu tua untuk mendekat pada Tuhan. Waktu adalah anugerah, dan kita tidak tahu berapa banyak waktu kita yang tersisa (1 Yoh. 3:3). Kesiapsiagaan dimulai dari hati yang bersih dan hidup yang benar dihadapan Allah (1 Pet. 1:16).

  1. Terus memperdalam relasi dengan Tuhan.

Bukan cukup tahu tentang Tuhan, tapi kenal pribadi-Nya. Kita sedang mengisi pelita kita dengan minyak rohani melalui doa, pujian dan pembacaan firman Tuhan (Maz. 119:105). Jangan puas hanya menjadi Kristen yang biasa-biasa saja, kita perlu memperkuat iman dan terus bertumbuh didalam Tuhan (2 Pet. 3:18). Berjaga-jaga berarti hidup dalam kesadaran bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk semakin dekat kepada Tuhan.

  1. Melayani Tuhan dengan setia.

Tuhan ingin menemukan kita setia dalam tugas kita saat Ia datang. Kesetiaan dalam pelayanan adalah bentuk kesiapan yang nyata. Setiap kita diberi tanggungjawab (besar atau kecil) dan Tuhan ingin kita mengerjakannya dengan setia. (1 Kor. 15:58, Mat. 24:46)

  1. Hidup dengan harapan, bukan ketakukan.

Kita tidak tahu hari esok, tapi kita tahu siapa yang memegang hari esok. Oleh karena itu, berjaga-jagalah bukan karena takut, melainkan karena rindu menyambut Sang Mempelai Agung, Yesus Kristus Tuhan Allah kita.

Kesiapan rohani bukan sesuatu yang bisa dilakukan dalam semalam, itu adalah hasil dari kehudupan sehari-hari yang dijalani dalam ketaatan dan pengabdian. Ayat tema kita bulan ini yang terambil dari Matius 25:13 mengingatkan kita bahwa menanti kedatangan Kristus bukan berarti kita menjadi pasif, sebaliknya kita harus menanti dengan penuh harapan. Marilah kita hidup dalam kesiapan , agar saat Tuhan datang, kita didapati setia dan layak untuk masuk dalam kemuliaan-Nya.

- Pdt. Riwu Agustinus Huru -

 

"Oleh karena itu, berjaga-jaga dan bersiaplah, karena kalian tidak mengetahui hari atau saat Aku akan datang kembali."

Matius 25 : 13 (FAYH)