LAIN DULU LAIN SEKARANG

Written on 08/01/2025
GBI Bukit Kalvari


Perubahan adalah sesuatu yang kita semua butuhkan. Perubahan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Pada dasarnya, perubahan adalah norma baru. Namun, kehidupan rohani manusia membutuhkan lebih dari sekadar perubahan kecil. Hidup mereka membutuhkan transformasi.

Transformasi terjadi bukan karena kita "melakukannya", melainkan karena Kristus telah "melakukannya". Ada tiga prinsip tentang perubahan yang kita semua butuhkan.

1. Perubahan sejati dimulai dengan hidup baru, bukan sekadar lembaran baru.

Rasul Paulus menulis, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17). Inti iman Kristen berpusat pada perubahan, tetapi bukan membuka lembaran baru—melainkan menjalani hidup baru.

Transformasi Kristen selalu melibatkan sesuatu yang lama berlalu dan sesuatu yang baru menggantikannya. Perubahan rohani dibutuhkan oleh setiap orang. Kita senantiasa membutuhkan perubahan ini, siapa pun kita. Namun, kita tidak dapat mengubah hidup kita sendiri. Kita harus menyerahkan hidup kita kepada pekerjaan Tuhan untuk menganugerahkan kita kehidupan baru. Pikiran kita bahkan tidak mampu membayangkan kehidupan baru yang radikal yang dibutuhkan. Kita tidak boleh puas hanya dengan cara hidup yang baru. Hanya hidup yang baru yang akan cukup.

2. Perubahan sejati adalah sebuah proses, bukan tujuan.

Hidup kita adalah hidup yang bertumbuh. Transformasi yang kita alami karena Injil adalah cara Tuhan membentuk hidup kita untuk mencerminkan Yesus.

Perubahan sejati terjadi pada saat kita diselamatkan dan akan terus terjadi secara berkala. Setiap hari kita diubahkan untuk menjadi serupa dengan Kristus dalam cara hidup kita. Hari demi hari, Tuhan ingin kita bertumbuh dalam pengetahuan dan hubungan kita dengan-Nya dan semakin mencerminkan kemuliaan-Nya. Transformasi terjadi secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengubah orang itu setiap hari.

3. Perubahan berarti melepaskan dan berpegang teguh.

Tuhan tidak memaksa siapa pun untuk berubah, tetapi Dia memanggil kita untuk berubah. Kita dipanggil untuk menanggalkan "manusia lama" yaitu, melepaskan sifat lama kita, seperti keras kepala, sombong, mementingkan hobi dan kesukaan, atau hal lainnya dan menerima "manusia baru" yaitu hidup baru yang ingin Kristus bentuk dalam kita.

Dia berkata, "Kuduslah kamu seperti Aku kudus," dan itu terdengar seperti tugas yang mustahil. Namun, melalui karya Tuhan, dan bukan karya manusia, hal itu menjadi mungkin.

Perubahan yang kita semua butuhkan adalah perubahan yang ditawarkan oleh Kristus. Ini adalah transformasi yang memberikan kita hak istimewa, yaitu menjadi duta Kristus dalam hidup ini.

 

- Pdt. Riwu Agustinus Huru –

 

 

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.