Setiap kita pasti pernah mengalami yang namanya kehilangan fokus. Hal ini biasanya terjadi karena fokus kita yang teralihkan, baik itu melalui suatu masalah yang terjadi atau bisa juga disebabkan oleh beban tugas/kerja yang melampaui kapasitas kita.
Ketika kita kehilangan fokus, yang akan terjadi ialah kita akan menjadi bingung untuk menyelesaikan suatu pekerjaan ataupun suatu masalah yang sedang di hadapi. Itulah sebabnya betapa pentingnya bagi setiap kita untuk menentukan prioritas hidup dengan tepat. Jika tidak, maka sebagian dari masa hidup kita akan terbuang sia-sia tanpa arah dan tujuan yang jelas dan berakhir pada penyesalan dalam kebinasaan kekal.
Sebagai anak-anak Allah, prioritas (fokus) utama kita tentulah Allah itu sendiri. Kita akan hidup benar sebaik mungkin sesuai firman-Nya sehingga kita tetap berkenan di hadapan-Nya. Namun, seiring berjalannya waktu, tidak sedikit pula fokus yang teralihkan yang dapat kita temui. Jika sebelumnya Allah yang menjadi fokus utama kita, kini fokus kita teralihkan menjadi keluarga kita, pekerjaan kita, hobi kita, relasi kita, dan lain sebagainya. Kita berusaha mencari berbagai cara untuk dapat sukses menurut pandangan manusia (punya rumah yang bagus, mobil yang keren, pasangan yang cakap, uang yang banyak, dan lain sebagainya).
Namun, dalam rhema firman Tuhan yang menjadi tema bulan ini mengingatkan kita dengan keras bahwa betapa berbahayanya ketika kita kehilangan fokus akan Allah sang sumber segalanya. Kita boleh berusaha sekeras apapun yang kita bisa, kita boleh mengupayakan berbagai macam usaha dan cara, akan tetapi janganlah kita lupa bahwa sumber berkat ialah Allah itu sendiri.
Dalam Hagai 1:9a berkata: “Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. …”. Sungguh sangat tidak menyenangkan jika apa yang kita kerjakan adalah hal yang sia-sia. Hal inilah yang harus menjadi fokus perhatian kita, bahwa bukan susah payah yang menjadikan kaya melainkan karena berkat Tuhan sajalah (lihat Ams. 10:22). Ketika kita fokus pada Allah, memiliki hidup benar yang berkenan pada-Nya, bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Dia, menyenangkan hati-Nya, tidak mempunyai motivasi terselubung, mencari Kerajaan Allah serta melakukan perkara-perkara Sorgawi, maka Ia (Raja segala raja, Tuhan segala tuhan) akan memberikan kepada kita segala sesuatu yang dicari bangsa-bangsa. (Mat. 6:33)
Namun seringkali kita justru terfokus pada apa yang kita lihat, akan berbagai masalah pencobaan yang dihadapi, akan seisi rumah kita, akan tugas dan tanggung jawab kita, akan segala hal di dunia ini.
Lanjutan ayat rhema firman Tuhan dalam Hagai 1:9b berkata: “Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri”. Fokus dan perhatian kita teralih pada rumah kita (berkat yang Tuhan beri), bukan pada rumah Tuhan (sumber berkat). Kita mau untuk menikmati berkat itu, tapi disatu sisi kita pun enggan untuk memperhatikan sumber berkat tersebut.
Beberapa kali firman Tuhan (diayat sebelumnya) memperingatkan kita untuk memperhatikan keadaan kita (Hagai 1:5,7). Oleh sebab itu, marilah setiap kita memperhatikan diri kita masing-masing. Selama kita hidup sebagai orang percaya yang telah diselamatkan, seberapa fokuskah kita hidup sesuai kehendak Allah? Seberapa fokuskah kita memperhatikan rumah-Nya?
Perhatikanlah keadaan kita! Jangan pernah sekali-kali kita menunda untuk membangun, memperbaiki serta menata kembali Rumah Tuhan, sebab dari sanalah berkat Tuhan tercurah bagi setiap anak-anak-Nya (Jemaat Tuhan). Jangan ada diantara kita yang menginginkan berkat dari-Nya, namun tidak memiliki peduli terhadap rumah-Nya. Ingatlah bahwa apa yang ada di dunia ini hanyalah bersifat sementara. Ketika waktu kita habis di dunia ini, tidak ada satupun benda dari dunia ini yang kita bawa bersama kita.
Saudara, jangan pernah hilang fokus hanya karena beratnya pencobaan hidup dan berbagai-bagai masalah di dunia. Mendekatlah kepada-Nya. Melekatlah dan bergantunglah sepenuhnya pada Allah. Percaya pada Allah. Usahakanlah diri kita untuk tetap fokus kepada-Nya dan andalkan Tuhan!!! Sebab sebagai manusia kita sangatlah terbatas dan dapat dengan mudah teralihkan oleh segala sesuatu yang kelihatannya lebih menarik daripada Allah. Rendahkanlah diri kita di hadapan Allah dan arahkan pandangan kita hanya kepada-Nya.
- Pdt. Ade Manuhutu -
“Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman Tuhan semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.”
Hagai 1 : 9