JAGALAH PELITAMU TETAP TERISI MINYAK, TUHAN AKAN DATANG.

Written on 06/01/2020
GBI Bukit Kalvari


Setiap kita butuh persiapan dalam melakukan segala sesuatu. Persiapan dalam menjalani hari ini, persiapan ketika kita akan memulai kerja, persiapan ketika kita akan membawakan presentasi  seminar, persiapan untuk khotbah, persiapan dalam membuat suatu kegiatan/acara, persiapan ketika kita hendak bersekolah, dan masih banyak lagi. Kita semua tahu betul bahwa segala sesuatu itu butuh persiapan. Namun , tidak menutup kemungkinan akan adanya orang-orang yang menganggap sepele persiapan-persiapan yang perlu dilakukan, seperti halnya yang akan menjadi topik utama yang akan kita bahas dalam tema buletin RISE Edisi Juni 2020 ini, yaitu “JAGALAH PELITAMU TETAP  TERISI MINYAK, TUHAN AKAN DATANG” yang terambil dari Matius 25:4.

Jika kita membaca satu perikop ayat tema ini secara utuh (Matius 25:1-13), perikop ayat ini menceritakan tentang 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh. Setiap kita pasti sudah tidak asing lagi akan kisah gadis-gadis ini, bahkan anak-anak sekolah minggu pun dapat menceritakan kembali kisah ini dengan sangat baik. Kisah perumpamaan yang Yesus sampaikan ini terdengar sangat sederhana, namun memiliki makna peringatan yang sangat dalam bagi kita semua, yakni tentang persiapan akan kedatangan-Nya. Jika dalam hal-hal yang terjadi di dunia ini saja kita mampu mempersiapkan diri kita dengan baik, bagaimana dengan hal Kerajaan Sorga dan kedatangan-Nya?

Ayat ini bercerita tentang kesepuluh gadis yang sedang menantikan mempelai pria untuk datang menjemput mereka. Jika kita lihat hari-hari ini, bagaimana para wanita dan pria single mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin mulai dari penampilan, sikap, karakter, komunitas dan lain sebagainya sehingga dapat menarik perhatian lawan jenis dengan tujuan supaya segera bertemu dengan jodoh mereka. Bahkan perbincangan tentang bagaimana menemukan jodoh sejati pun menjadi topik yang paling digemari oleh para kaum muda. Tidak sedikit diantara kaum mudayang kemudian mengupayakan berbagai cara untuk segera bertemu dengan jodoh mereka. Coba mari kita sama-sama renungkan, apakah kita telah melakukan hal yang sama dalam menantikan kedatangan mempelai agung kita (Yesus Kristus)? Persiapan apa saja yang telah kita buat? Sudahkah kita siap sedia akan kedatangan-Nya yang tidak diketahui waktunya itu? Jika Tuhan datang dalam beberapa menit kedepan, siapkah kita menyambut-Nya?

Saudara, mari pergunakanlah waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita dengan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan-Nya. Minyak dalam perikop ini berbicara tentang iman kita kepada Kristus, sedangkan pelita berbicara tentang Roh. Memang benar bahwa kita telah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta memberikan diri untuk dibaptis dalam nama-Nya. Namun, jangan lupa saudara, keselamatan tidak berhenti sampai disitu saja. Keselamatan berbicara tentang iman percaya kita kepada Yesus Kristus selama kita hidup di dunia ini. Roh yang diam di dalam kita ini (Roh Kudus) harus terus menyala, jangan sampai padam. Untuk Roh (pelita) dapat terus menyala, dibutuhkan iman (minyak) yang teguh, yang terus menerus bertumbuh, diisi dan diperharui sesuai dengan kebenaran firman Tuhan sehingga pelita kita tetap menyala dan terisi minyak yang cukup ketika waktu kedatangan-Nya di angkasa menjemput setiap orang-orang percaya masuk dalam janji keselamatan yang diberikan-Nya.

Jangan sampai kita menjadi seperti 5 gadis bodoh dalam perumpamaan ini, yang membiarkan pelitanya kehabisan minyak, sehingga mereka harus melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan mempelai agung yang dinantikan tersebut, mereka tidak dapat menikmati pesta perjamuan kawin karena pintu telah ditutup bahkan yang terburuk ialah mereka sama sekali tidak dikenal oleh mempelai agung (Yesus Kristus). Dari kisah perumpaan ini kita diingatkan dan ditegaskan kembali bahwa keselamatan itu dapat hilang jika kita tidak menjaga dan mempertahankannya. Jadi saudara, marilah kita mempersiapkan diri kita dengan sebaik-baik mungkin sehingga ketika waktu-Nya tiba, ketika mempelai agung itu datang, maka kita tetap didapati-Nya memiliki iman di bumi ini (Luk. 18:8) sehingga kita tidak terlewatkan oleh-Nya. Sebab, jika kita memperhatikan keadaan kita hari-hari ini, kebenaran firman Tuhan itu satu per satu telah digenapi persis seperti apa yang Tuhan firmankan. Kedatangan-Nya tinggal sebentar lagi, sedikit lagi. Tuhan akan segera datang dan menjemput para mempelai-Nya untuk bersama-sama masuk dalam Kerajaan-Nya. Jadi, selalu siap sedialah akan waktu yang tidak kita ketahui tersebut. Tuhan Yesus memberkati.

.

- Pdt. Ade Manuhutu -

 

"sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka."

Matius 25 : 4