Shalom Jemaat Tuhan, salam sejahtera.
Kita telah memasuki bulan terakhir di tahun 2020 ini. Saya percaya di tahun ini kita banyak diajarkan Tuhan untuk bukan hanya sekedar menjaga kesehatan jasmani kita, melainkan juga menjaga kesehatan rohani kita.
Berbicara tentang kesehatan rohani, hal ini tentu sangat berkaitan erat dengan keadaan hati kita. Ketika kita memulai tahun 2020 hingga saat ini kita memasuki bulan yang terakhir di tahun 2020 ini, ada banyak sekali kejadian, tantangan, tekanan dan berbagai pergumulan yang serentak melanda kita semua tanpa memandang usia, status sosial dan lain sebagainya. Tahun 2020 merupakan tahun yang berat untuk dilewati namun juga merupakan tahun dimana penyertaan Tuhan begitu ajaib atas kita semua serta tahun dimana kita semua dapat melihat keadaan hati kita yang sesungguhnya, karena keadaan hati kita yang sesungguhnya akan terlihat dengan sangat jelas ketika kita berada di dalam tekanan dan pergumulan hidup. Lalu, bagaimanakah keadaan hati kita sepanjang tahun 2020 ini? Kemanakah fokus hati kita selama ditimpa berbagai-bagai pergumulan ini?
Di bulan terakhir tahun 2020 ini, kita mendapatkan tema spesial yang juga menjadi tema selama tahun 2021. Sebuah tema yang masih berbicara tentang “UMAT KESUKAAN ALLAH”, dengan sebuah pertanyaan sederhana yang menjadi tema kita yaitu: “DIMANA HATIMU BERADA?” yang terambil dari Matius 6:21 yang berbunyi: “Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada”.
Harta dan hati merupakan dua hal yang saling berkaitan. Harta merupakan sesuatu yang berharga yang sangat diinginkan oleh setiap umat manusia, keinginan ini tentu timbulnya dari hati manusia. Oleh sebab itu, harta dan hati merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Jika kita lihat diayat sebelumnya (ayat 19), kita diminta untuk tidak mengumpulkan harta di dunia sebab harta di dunia bersifat sementara dan dapat hilang dicuri. Ketika hidup kita hanya berfokus pada harta di dunia, maka kita akan berpotensi menjadi orang yang tamak (serakah), memikirkan kepentingan diri sendiri, mengabaikan kepentingan bersama dan seringkali mengorbankan apapun untuk melindungi harta tersebut. Berbeda halnya jika kita berfokus pada mengumpulkan harta di Sorga, dalam ayat 20 dikatakan bahwa harta di Sorga tidak akan rusak ataupun hilang dicuri sebab harta tersebut bersifat kekal. Lalu ditegaskan diayat 21 bahwa dimana harta kita berada, disitu pula hati kita berada. Jika kita perhatikan dengan seksama ayat 21 ini, maka kita akan melihat suatu pengertian baru bahwa dimana hati kita berada, disitulah sumber harta kita. Mengapa demikian? Karena segala sesuatu berasal dari hati, contoh: dalam hal pekerjaan, ketika kita mencintai pekerjaan kita, sesulit apapun tuntutan pekerjaan yang diberikan pasti kita akan tetap menjalaninya dengan sukacita, sebab kita tahu bahwa pekerjaan tersebutlah sumber harta kita, kebahagiaan kita. Namun disini yang menjadi pertanyaanya ialah dimanakah hati/harta kita berada? Di Bumi atau di Sorga?
Tahun 2020 membuat kita menyadari bahwa harta dan jabatan kekuasaan yang kita milik di dunia tidak lebih berarti dari hidup yang Tuhan berikan kepada kita. Tahun dimana kita harus menyadari, bertobat dan hidup bergantung sepenuhnya pada Tuhan, mencari perkenanan-Nya dengan sungguh hati, membangun kembali mesbah doa yang sudah lama ditinggalkan karena kesibukan kita sehari-hari dan juga merupakan tahun dimana kita harus menata kembali hati kita dengan benar.
Saudara, sebelum memasuki tahun yang baru, mari kita menata kembali hati kita, menata fokus tujuan hidup kita. Jika kita adalah umat kesukaan Allah, tentu Kerajaan Allah akan menjadi fokus utama hati kita berada. Dan sebagai umat kesukaan Allah, tentu kita tidak akan kuatir tentang bagaimana kita akan hidup di dunia ini, sebab Tuhan sendiri yang telah berjanji untuk memberikan segala hal yang dicari bangsa-bangsa kepada setiap kita yang mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat. 6:31-33).
.
- Pdt. Ade Manuhutu -
"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
Matius 6 : 21