FAITH OVER FEAR

Written on 03/01/2021
GBI Bukit Kalvari


Masalah-masalah kehidupan yang kerap kali kita alami sering menjadi alasan bagi kita untuk kemudian menjadi takut, kuatir, ragu dan bimbang sehingga seringkali membuat kita menjadi gegabah dalam bertindak. Tidak ada jaminan bahwa sebagai orang percaya akan hidup terbebas dari segala masalah dan pergumulan hidup, melainkan kehidupan sebagai orang percaya akan tetap dipenuhi oleh berbagai-macam persoalan hidup. Namun melalui penderitaan dan pencobaan hidup inilah Tuhan ingin mendidik dan melatih kita untuk menjadi anak-anak yang kuat, bukan anak-anak gampangan (Ibrani 12:5-6).

Melalui setiap persoalan hidup yang kita alami, akan membuktikan kualitas iman kita. Terlebih lagi dimasa pandemi ini, dimana bulan ini tepat setahun kita tidak dapat beraktivitas dengan bebas, segala sesuatu dilakukan dari rumah melalui online (baik itu ibadah, sekolah, pekerjaan, dan lain sebagainya), banyak orang kehilangan pekerjaannya, omset pemasukan yang menurun, perusahaan-perusahaan yang tidak mampu bertahan hingga harus tutup dan mem-PHK banyak karyawan, belum lagi kasus pandemi itu sendiri dari terpapar hingga kematian, bencana alam dimana-mana, tingkat kriminal dan lain sebagainya. Semakin kita terfokus pada keadaan kita dan keadaan dunia ini maka akan membuat kita semakin takut menjalani kehidupan kita. Namun ditengah-tengah kondisi yang kita alami hari-hari ini, kembali firman Tuhan mengingatkan kita untuk jangan takut!

Di sepanjang bulan Maret 2021 ini, Tuhan memberikan tema “FAITH OVER FEAR (IMAN DIATAS KETAKUTAN)” kepada gereja kita. Masing-masing kita diminta untuk mengukur dimana level iman kita berada. Apakah iman kita berada sejajar dengan ketakutan kita? Apakah iman kita lebih kecil dibanding rasa takut kita (dibawah ketakutan)? atau iman kita lebih besar (diatas) dari setiap ketakutan-ketakutan yang ada?

Di dalam ayat yang menjadi tema kita yang terambil dari Markus 4:40, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”. Dalam konteks pembacaan firman Tuhan ini, Yesus ingin menegaskan bahwa ada Yesus bersama-sama kita, mengapa kita harus takut? Bukankah hidup kita ada dalam kendali-Nya? Mengapa kita takut? Mengapa kita tidak percaya?

Jika kita melihat perikop firman Tuhan ini secara keseluruhan mulai dari ayat 35 – 41, menceritakan tentang badai angin ribut yang menghampiri perahu Yesus dan murid-murid-Nya dan membuat para murid Yesus sangat ketakutan sekalipun Yesus berada bersama-sama dengan mereka. Mereka telah menyaksikan begitu banyak mujizat-mujizat yang telah Yesus lakukan, namun ketika badai itu menghampiri mereka secara langsung, mereka terfokus pada badai tersebut dan menjadi takut bahkan melontarkan kata-kata yang tidak pantas kepada Yesus (ay. 38). Badai yang Tuhan ijinkan terjadi secara tidak langsung mengukur kualitas iman murid-murid-Nya. Apakah mereka benar-benar percaya sungguh-sungguh kepada-Nya atau kita hanya sekedar percaya dan mengikut Yesus saja. Kualitas iman murid-murid Yesus teruji dan terlihat jelas ketika badai angin ribut menghampiri mereka.

Secara manusiawi (daging) tentu kita akan mengalami ketakutan saat diperhadapkan dengan penderitaan-penderitaan tertentu, namun bukan berarti hidup kita harus dikuasai oleh ketakutan tersebut. Yesus mengajarkan kepada setiap kita untuk jangan takut dan percaya saja kepada-Nya. Ketika kita berjalan bersama-sama dengan sang Juruselamat, kita harus percaya sepenuhnya kepada-Nya. Jangan pernah ragu atau menjadi takut karena apapun juga. Kita harus percaya bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang maha kuasa dan tidak ada yang mustahil bagi Dia. Segala hal yang tidak mungkin bagi kita adalah mungkin bagi Allah sebab Ia melakukan jauh melebihi apa yang kita pikirkan. Jangan kita turunkan derajat Tuhan yang maha tinggi dan tak terbatas menjadi sama seperti kita (manusia) yang terbatas. Jangan takut dan percaya saja kepada-Nya. Katakan pada setiap persoalan yang kita alami bahwa “Tuhanku jauh lebih besar dari segala persoalan yang aku alami”.

- Pdt. Ade Manuhutu -

 

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Markus 4 : 40