Shalom Jemaat Tuhan, tak terasa tinggal beberapa bulan lagi kita akan mengakhiri tahun 2021. Begitu banyak hal yang terjadi sepanjang tahun ini, namun perlindungan Tuhan yang ajaib tak berkesudahan di dalam kehidupan kita semua yang percaya dan berharap penuh pada-Nya.
Di bulan yang baru ini, masih berkaitan dengan tema kita di bulan sebelumnya, tema kita di bulan ini berbicara tentang hati nurani yang murni. Berbicara tentang hati, tentu hanya kita dan Tuhan yang tahu persis tentang kondisi hati kita. Semakin banyak hal yang dilihat, semakin banyak hal yang didengar, semakin banyak hal yang dipelajari, tentu semakin sulit bagi kita untuk menata hati kita tetap murni di hadapan Tuhan dan manusia. Untuk itu, rasul Paulus di dalam ayat yang menjadi tema kita bulan ini yang terambil dari Kisah Para Rasul 24:16 berkata: “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia”. Hati nurani yang murni tidak didapat hanya dengan berdoa meminta kepada Tuhan untuk diberikan hati nurani yang murni. Namun, untuk memiliki hati nurani yang murni tentu harus disertai dengan usaha yang dikerjakan secara konsisten (senantiasa dikerjakan, terus-menerus), sebab kecenderungan manusia ialah melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak Allah (lihat Roma 7:19-20).
Hati nurani merupakan bagian yang terpenting di dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia pada dasarnya merupakan pancaran dari hati tiap-tiap manusia tersebut (Amsal 27:19, Lukas 6:43-45), oleh sebab itu firman Tuhan di dalam Amsal dengan tegas menyampaikan kepada setiap kita untuk selalu menjaga hati kita dengan penuh kewaspadaan sebab dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23).
Sejak semula Allah telah memberikan kepada setiap kita hati nurani yang murni, yang percaya penuh kepada Allah serta mendatangkan kuasa Allah di dalam diri setiap kita anak-anak-Nya yang percaya kepada-Nya (Markus 11:23-24). Namun, karena dosa dan berbagai-bagai macam pengetahuan yang dimiliki manusia, hati nurani manusia juga berpotensi sebagai sumber segala bentuk kejahatan (lihat Markus 7:21-23). Untuk itulah betapa pentingnya bagi setiap kita untuk selalu senantiasa berusaha menjaga hati nurani kita agar tetap murni di hadapan Allah dan sesama.
Salah satu kiat untuk memperoleh hati nurani yang murni ialah dengan rutin mengecek kondisi hati kita setiap harinya, misalnya dimulai dengan pertanyaan: apakah hari ini saya sudah menghidupi kebenaran firman Tuhan, apakah hari ini saya sudah menjadi berkat bagi orang lain, dan lain sebagainya. Dengan mengecek kondisi hati kita, tentu kita akan mengetahui hal-hal apa saja yang harus segera kita perbaiki agar kita hati kita senantiasa murni dihadapan Tuhan dan juga manusia. Kunci dari hati nurani yang murni ialah tentu hati nurani tersebut akan selaras dengan ajaran firman Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab. Berikut beberapa cara untuk menjaga hati nurani tetap bersih dan murni:
- Kejarlah kekudusan. (Ibrani 12:14, 1 Petrus 1:14-16)
- Jangan menjauhkan diri dari kasih karunia Allah. (Ibrani 12:15)
- Tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis. Jangan mendua hati. (Yakobus 4:7-8)
- Jika kita mengetahui bagaimana harus berbuat baik, perbuatlah demikian. (Yakobus 4:17)
Mari kita senantiasa berusaha menjaga hati nurani kita tetap murni dan bersih di hadapan Allah sehingga kemuliaan Allah terpancar nyata di dalam kehidupan kita.
- Pdt. Ade Manuhutu -
Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.
Kisah Para Rasul 24 : 16