LOVE OF THE WORLD SQUEEZES OUT LOVE FOR THE FATHER

Written on 03/01/2022
GBI Bukit Kalvari


Dunia selalu menawarkan hal-hal yang tidak terduga setiap harinya. Jika kita tidak memiliki prinsip-prinsip kehidupan yang kuat di dalam Tuhan, tentu kita akan dengan mudah terpikat oleh tawaran-tawaran yang dunia miliki. Firman Tuhan selalu mengingatkan kita untuk tidak mengasihi dunia sebab ketika kita mengasihi dunia, kita sedang menjauhkan diri dari kasih Allah dan menjadikan diri kita sebagai musuh Allah.

Tema kita bulan ini terambil dari rhema firman Tuhan di dalam 1 Yohanes 2:15-16 yang berbicara tentang “LOVE OF THE WORLD SQUEEZES OUT LOVE FOR THE FATHER”, berbicara tentang kasih akan dunia dan kasih kepada Allah Bapa yang merupakan dua hal yang tidak dapat disatukan. Jika kita mengasihi dunia, tentu kasih akan dunia tersebut akan memaksa keluar kasih akan Bapa yang telah sebelumnya tinggal di dalam kita, sehingga dari hari ke hari kasih akan Bapa akan lenyap dari dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya Allah kita adalah Allah yang konsisten, Allah yang dengan terang-terangan menyatakan bahwa diri-Nya adalah Allah yang cemburu, yang tidak pernah ingin disamakan dengan apapun juga serta tidak mau ada allah-allah lain di dalam setiap kehidupan kita, mengapa demikian? Sebab hanya Allah sendirilah yang dapat memberikan hidup, Allah sangat mengasihi kita semua dan Dia mau agar kita semua beroleh hidup, hidup yang kekal bersama-sama dengan Dia untuk selama-lamanya.

Jika kita lebih memilih untuk mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam diri kita. Kasih akan dunia menjauhkan kita dari kasih Bapa. Kasih akan dunia berbicara tentang keangkuhan hidup, keinginan daging, keinginan mata, dan segala macam jenis keinginan-keinginan lainnya yang membuat kita selalu tidak pernah puas setiap harinya, selalu ada lagi, ada lagi, ada lagi dan lagi (ayat 16). Sangat jelas sekali bahwa kasih akan dunia dengan segala macam keinginan-keinginannya sangat bertolak belakang dengan kasih Bapa dan kehendak Bapa itu sendiri. Kasih akan dunia selalu mengutamakan kepentingan diri sendiri dan memenuhi keinginan diri sendiri, sedangkan kasih akan Allah berbicara tentang kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Ketika kita mengasihi Allah, kita akan lebih mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan kepentingan diri sendiri dan mengupayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang baik yang mendatangkan damai sejahtera.

Saudara, jika kita melihat kembali pada kisah teladan Paulus kepada Jemaat di Filipi, Paulus secara terang-terangan memberikan kesaksian tentang dirinya yang begitu mentaati hukum Taurat serta percaya pada hal-hal lahiriah, namun rela melepaskan semua yang merupakan keuntungan bagi dirinya dan menganggapnya sampah oleh karena pengenalan akan Kristus Yesus Tuhan lebih mulia dari semuanya (lihat Filipi 3:1-11). Paulus menunjukkan teladan tentang bagaimana kasihnya kepada Allah mengalahkan segala keinginan-keinginan dunia yang sebelumnya merupakan keuntungan baginya, sebab kasihnya kepada Allah menuntunnya untuk selalu melakukan apa yang benar dan berkenan bagi Allah serta yang mendatangkan kebangkitan dari antara orang mati, yaitu kehidupan yang kekal.

Bersyukur bahwa saat ini kita semua diingatkan kembali melalui ayat rhema firman Tuhan ini bahwa dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya (ayat 17), keinginan yang jika diikuti maka tidak akan pernah habis-habisnya. Oleh sebab itu, jangan mau untuk ikut-ikutan lenyap bersama keinginan-keinginan dunia ini, melainkan lakukanlah kehendak Allah agar kita boleh tetap beroleh hidup selama-lamanya. Ubah fokus kita kepada kehendak Bapa, untuk selalu fokus melakukan kehendak Bapa sebagai bukti kita mengasihi Dia, sehingga tidak ada lagi tempat bagi kita untuk terfokuskan pada dunia ini.

- Pdt. Ade Manuhutu -

 

"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada  di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."

1 Yohanes 2 : 15-16