DOSA SANGAT MEMIKAT

Written on 11/01/2022
GBI Bukit Kalvari


Segala hal yang buruk dalam jangka waktu yang panjang selalu dikemas dalam bentuk yang indah sehingga memikat perhatian dan ingin dicoba oleh setiap orang yang melihatnya. Begitu pula dosa, terlihat sangat menarik untuk dicoba, sekali dicoba maka kita akan kesulitan untuk keluar dari ikatan dosa tersebut. Seperti halnya Hawa di dalam Kejadian 3:6 yang merupakan rhema firman tema kita bulan ini (DOSA SANGAT MEMIKAT) yang melihat buah pengetahuan baik dan buruk sangat memikat pandangannya sehingga ia tertarik ingin mencobanya. Setelah dimakannya buah itu bersama suaminya (Adam) di ayat 7 dikatakan bahwa terbukalah mata mereka. Mereka menjadi tahu apa itu dosa. Pengetahuan akan dosa inilah yang kemudian membawa manusia untuk terjerumus ke dalam berbagai macam bentuk dosa.

Oleh karena Hawa terpikat memakan buah yang baik dan jahat, lalu diberikannya juga kepada Adam untuk memakannya, maka mereka kemudian jatuh ke dalam dosa. Dosa ini kemudian diwariskan turun-temurun kepada seluruh umat manusia hingga saat ini. Dosa pertama Adam dan Hawa ialah tidak taat pada Allah, pada apa yang diperintahkan Allah (Kej. 3:2-3). Ketika mereka sadar bahwa mereka telah bebuat salah (berdosa) pada Allah, respon pertama mereka ialah takut dan bersembunyi (ay. 9-10). Dari sini kita dapat pelajari bahwa:

  1. Dosa itu sesungguhnya dimulai dari pandangan mata kita, sama seperti firman Tuhan berkata bahwa jika matamu baik maka teranglah seluruh tubuhmu (Mat. 6:22). Dari mata timbullah segala keinginan-keinginan untuk dipenuhi. Ketika keinginan itu dipenuhi maka lahirlah dosa (Yak. 1:15).
  2. Cara kerja dosa ialah selalu mengajak orang lain untuk berbuat dosa juga. Sama seperti Hawa yang mengajak Adam untuk memakan buah terlarang tersebut sehingga mereka sama-sama jatuh dalam dosa, demikianlah cara kerja dosa sesungguhnya. Oleh sebab itu firman Tuhan juga mengingatkan dan menegaskan kepada kita semua untuk selalu berhati-hati dalam memilih pergaulan sebab dari pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik. (1 Kor. 15:33)
  3. Respon dasar manusia ketika melakukan sesuatu hal yang salah (berdosa) ialah perasaan takut. Untuk itu, ketika hati kita merasa takut dan gelisah, segeralah check dan re-check kembali apa yang telah kita perbuat, lalu bereskan itu di hadapan Tuhan. Jika kita tidak segera bereskan, maka rasa takut tersebut akan menghantui kita terus-menerus, kita akan hidup dalam kekhawatiran, kita akan mencari cara untuk bersembunyi bahkan berbohong serta melakukan berbagai-bagai macam dosa setelahnya. Untuk itu, segeralah minta pengampunan Allah dan bertobatlah.

Setelah manusia jatuh dalam dosa dan memiliki segala pengetahuan yang baik dan jahat, Allah tetap mengasihi manusia dan berharap manusia selalu memilih untuk melakukan segala hal yang baik dan benar, sebab jika tidak demikian maka manusia akan dipikat dan dikuasai oleh dosa (Kej. 4:7). Oleh sebab itu Allah berfirman melalui perantara para Nabi-Nya untuk menyampaikan seluruh kebenaran yang harus diketahui oleh semua umat manusia bahwa Allah itu adalah kasih, Ia tidak pernah meninggalkan kita, Ia selalu ingin agar kita berada bersama-sama dengan-Nya di dalam Kerajaan-Nya yang kekal. Seluruh kebenaran yang disampaikan Allah tersebut dapat kita temukan di dalam Alkitab. Jadi, marilah kita bertekun untuk membaca dan mempelajari kebenaran firman Allah ini sehingga dapat menjadi pedoman kita, serta dapat menuntun kita untuk menjadi pelaku-pelaku firman yang hidup didalam kehidupan kita sehari-hari sehingga kita tidak mudah terpikat dan tertipu oleh segala bentuk godaan dosa.

- Pdt. Ade Manuhutu -

 

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

Kejadian 3 : 6