Shalom Jemaat Tuhan..
Tak terasa kita sudah memasuki bulan kedua di tahun 2023 ini. Sungguh besar ungkapan syukur untuk penyertaan dan perlindungan Tuhan atas setiap kita sehingga kita boleh memasuki bulan yang kedua ini. Dibulan yang kedua ini gereja kita diberikan tema “KETULUSAN” yang terambil dari rhema firman Tuhan dari terjemahan Firman Allah Yang Hidup di dalam Injil Kolose 3:24 yang berbunyi: “Ingat bahwa yang akan mengupahi Saudara ialah Tuhan Yesus Kristus, yang akan memberi bagian Saudara sepenuhnya dari segala yang dimiliki-Nya. Bagi Dialah sesungguhnya Saudara bekerja.”
Berbicara tentang ketulusan, masihkah kita menemukan ketulusan di dunia ini? Ketulusan bukanlah hal yang mudah didapati dijaman modern ini. Kecenderungan manusia sekarang ini melakukan sesuatu hal karena ada keinginan-keinginan tertentu di dalamnya, entah itu karena ada upah yang ingin diperoleh atau pun kepentingan-kepentingan pribadi lainnya. Di jaman sekarang ini sangat jarang sekali kita menemukan seseorang melakukan sesuatu dengan benar-benar tulus, penuh kasih dan tidak mengharapkan apapun dari perbuatan baiknya tersebut. Sebaliknya, yang lebih sering kita temukan adalah orang-orang yang akan berbuat baik kepada orang lain jika mereka diperlakukan baik oleh orang tersebut atau malah berbuat baik karena mengharapkan suatu imbalan tertentu. Namun, seperti yang kita ketahui bahwa kebenaran firman Tuhan selalu bertolak belakang (bertentangan) dengan prinsip-prinsip dunia. Jika dunia mengatakan untuk berbuat baik kepada orang yang juga berbuat baik kepada kita, firman Tuhan justru mengajarkan kita untuk saling mengasihi kepada musuh kita sekalipun. Jika dunia mengajarkan kita untuk berbuat baik untuk dilihat orang dan mendapatkan upah darinya, firman Tuhan mengajarkan kita untuk melakukan sesuatu dengan tulus dan berharap memperoleh upah hanya dari Tuhan saja.
Dijaman sekarang ini, tujuan dari kebanyakan orang bekerja ialah untuk mendapatkan upah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Hal inilah yang kemudian menjadi fokus utama dari kebanyakan orang saat ini ketika mereka bekerja atau melakukan sesuatu, yaitu untuk mendapatkan upah. Akibatnya, nilai dari melakukan suatu pekerjaan dengan tulus dan senang hati sudah sangat jarang kita temukan.
Di dalam rhema tema kita sepanjang bulan ini kita diingatkan bahwa Tuhan-lah yang memberi upah atas segala yang kita lakukan di dunia ini. Upah dari Tuhan tidak selalu bersifat materi (uang), namun bisa juga diberikan melalui kesehatan, sukacita, damai sejahtera, dan hal-hal baik lainnya sebab Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan dan yang kita perlukan saat itu. Jadi, jika demikian, cobalah hitung seberapa besar berkat yang sudah kita terima hingga saat ini. Jika kita masih diberikan kesempatan untuk hidup dan menikmati hidup ini, bukankah hal itu adalah suatu bukti pemeliharaan Tuhan yang luar biasa ajaib atas kita?
Oleh sebab itu, jika kita perhatikan diayat sebelumnya (ay. 23), kita dihimbau untuk melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan sebab Tuhan-lah sumber segala berkat yang memberikan upah atas setiap perbuatan kita. Jadi, marilah melakukan segala pekerjaan kita, tugas dan tanggungjawab kita dengan hati yang tulus ikhlas dan tidak bersunggut-sunggut sebab Tuhan melihat dan menyelediki hati kita, dan Ia juga yang akan memberi upah atas setiap apa yang kita kerjakan.
- Pdt. Ade Manuhutu -
"Ingat bahwa yang akan mengupahi Saudara ialah Tuhan Yesus Kristus, yang akan memberi bagian Saudara sepenuhnya dari segala yang dimiliki-Nya. Bagi Dialah sesungguhnya Saudara bekerja."
Kolose 3 : 24 (FAYH)