STOP INGAT KESALAHAN ORANG

Written on 06/01/2023
GBI Bukit Kalvari


Shalom Jemaat Tuhan.

Tak terasa kita telah memasuki pertengahan tahun 2023. Tema kita di bulan yang baru ini adalah “STOP INGAT KESALAHAN ORANG LAIN” yang terambil dari Yehezkiel 33:14-16 yang berbunyi: “Kalau Aku berfirman kepada orang yang jahat: Engkau pasti mati! – tetapi ia bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran, orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Semua dosa yang diperbuatnya tidak diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup.”

Setiap kita sebagai manusia pasti pernah berbuat salah dan cenderung akan melakukan kesalahan. Namun dari kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat tentu akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik di kemudian hari jika kita mau belajar dari kesalahan-kesalah tersebut serta bertobat dan berbalik dari jalan yang salah kepada jalan yang benar.

Sepanjang bulan ini, kita semua diajak dan dilatih untuk tidak lagi mengingat-ingat kesalahan yang telah diperbuat orang lain kepada kita, baik itu kesalahan kecil maupun kesalahan yang sangat besar dan menyakitkan. Ketika kita mengingat-ingat kesalahan yang telah diperbuat orang lain terhadap kita, tentu kita akan menjadi kesal ketika melihat orang terssebut ataupun hanya sekedar mendengar nama orang tersebut. Kita akan kehilangan damai sejahtera ketika hati kita dipenuhi dan dikuasai oleh amarah dan rasa kesal. Untuk itu firman Tuhan selalu mengingatkan kita untuk selalu mengampuni, bahkan dikatakan bahwa kita harus mengampuni sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali untuk setiap kesalahan yang saudara kita perbuat. (lihat Mat. 18:21-22)

Sebagai anak Tuhan, kita telah hidup didalam terang kasih Tuhan yang ajaib. Namun apabila nyatanya kita masih meningat-ingat kesalahan saudara kita, menyimpan amarah dan kebencian terhadap saudara kita yang berbuat salah kepada kita, sesungguhnya kita masih hidup didalam kegelapan dan belum sepenuhnya dimerdekakan dari kegelapan tersebut (1 Yoh. 2:9-11).  Oleh sebab itu, hendaklah kita mengampuni setiap kesalahan saudara kita dan tidak mengingat-ingatnya lagi sehingga Iblis jangan mengambil keuntungan atas kita (2 Kor. 2:10-11).

Kita mengampuni sebab Tuhan telah terlebih dahulu mengampuni kesalahan-kesalahan kita, untuk itu kita harus mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita dan berhenti untuk mengingat-ingat kesalahan orang tersebut terlebih lagi jika orang tersebut telah menunjukkan tanda-tanda penyesalan dan bertobat dari kesalahannya tersebut. Seperti yang dikatakan di dalam rhema firman Tuhan bulan ini didalam Yehezkiel 33:14-16 bahwa ketika seorang berdosa yang hendak dihukum mati bertobat dari dosa-dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup dan tidak berbuat curang lagi, maka semua dosa yang diperbuatnya tidak akan diingat-ingat lagi dan ia pun pasti akan tetap hidup.

Tuhan telah menunjukkan teladan-Nya dalam mengampuni dan tidak mengingat-ingat lagi kesalahan setiap orang yang berbuat dosa. Hendaklah kita sebagai anak-anak-Nya mengikuti teladan yang telah diberikan langsung oleh Tuhan sehingga kita boleh tetap berfokus untuk hidup dalam keadilan dan kebenaran, tidak terpengaruh oleh hal-hal lain yang secara tidak langsung membawa kita kepada kebinasaan kekal.

- Pdt. Ade Manuhutu -

 

"Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! - tetapi ia bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran, orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Semua dosa yang diperbuatnya tidak akan diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan keadilan dan kebenaran, maka ia pasti hidup."

Yehezkiel 33 : 14-16